Senin, 24 Maret 2014

Requirement SIM

* Requirement Analysis -> tahap dimana user harus mengetahui kebutuhan dari sistem organisasi bisnis yang telah dibuat. tahap ini juga merupakan salah satu tahap yang harus dilakukan manajemen dalam tahap SDLC (O'Brien, 2005, p.5)

* Requirement management -> merupakan tahapan pendukung dalam Architechture Development Method (ADM) yang bertujuan untuk memastikan bahwa setiap tahapan tervalidasi dan berdasarkan pada kebutuhan bisnis.

=> Jadi, Requirement SIM yang dimaksud adalah tahap pendukung dengan kegiatannya adalah menganalisis kebutuhan yang diperluakan oleh sistem organisasi yang telah dibuat dengan cara mengelompokkan kebutuhan dari sistem yang telah ada tersebut. 

Menurut O'Brien, kebutuhan dalam sistem informasi tersebut dapat dibagi menjadi 6 komponen (lihat gambar)


Penjelasan gambar . . . . . . . 
  1. Perangkat Keras (hardware) : mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer, printer, dll
  2. Perangkat Lunak (software) : sekumpulan instruksi
  3. Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki
  4. Jaringan dan Komunikasi : sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resource) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
  5. Basis Data (database) : sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
  6. Orang (people) : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan SI, pemrosesan, dan penggunaan keluaran SI

Penyusunan SI digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan proses kinerja dari organisasi. Dalam menyusun / membuat sebuah SI dapat digunakan metode TOGAF ADM.

The Open Group Architecture Framework (TOGAF) memberikan tahapan detail untuk membangun dan mengelola serta mengimplementasikan arsitektur enterprise dan sistem informasi yang disebut dengan ADM (metode generik yang berisikan sekumpulan aktivitas yang digunakan dalam memodelkan pengembangan arsitektur enterprise). terdapat 4 komponen utama dalam TOGAF, yaitu arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur teknologi, dan arsitektur aplikasi.

Karakteristik TOGAF 
  • Termasuk dalam 3 kerangka kerja perancangan arsitektur yang paling sering digunakan
  • Merupakan kerangka kerja yang bersifat open-standard
  • Fokus pada siklus implementasi (ADM) dan proses
  • Bersifat netral
  • Diterima oleh masyarakat internasional secara luas
  • Pendekatannya bersifat menyeluruh (holistic)
  • Memiliki alat-alat bantu (tools) untuk perencanaan proses yang lengkap
Prinsip - Prinsip TOGAF ADM
- Prinsip Enterprise : pengembangan arsitektur yang dilakukan diharapkan mendukung seluruh bagian organisasi, termasuk unit-unit organisasi yang membutuhkan
- Prinsip Teknologi Informasi (TI) : lebih mengarahkan konsistensi penggunaan TI pada seluruh bagian organisasi, termasuk unit - unit yang akan menggunakan
- Prinsip Arsitektur : merancang arsitektur sistem berdasarkan kebutuhan proses bisnis dan bagaimana mengimplementasikannnya


Tahapan TOGAF ADM, terdiri dari 8 tahap (lihat gambar)

Penjelasan gambar . . . . . . . 
  1. Architecture Vision, merupakan tahap arsitektur bisnis untuk mendukung visi arsitektur bisnis. Pada tahap ini tools dan method umum yang digunakan untuk pemodelan adalah Integration Definition (IDEF) dan Unified Modeling Language (UML).
  2. Business Architecture, kegiatan yang dilakukan adalah mendefinisikan kondisi awal arsitektur bisnis dan menentukan model / aktivitas bisnis yang diinginkan. Tools dan method yang digunakan seperti BPM, IDEF, UML.
  3. Information System Architecture, merupakan struktur aplikasi dan data yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi - aplikasi pada Arsitektur Bisnis Organisasi.
  4. Technology Architecture, merancang dan membangun arsitektur teknologi yang diinginkan dengan menentukan jenis kandidat teknologi yang diperlukan dengan menggunakan Technology Portfolio Catalog yang meliputi perangkat lunak dan keras.
  5. Oppotunities and Sources, mengevaluasi model yang telah dibangun sehingga bisa menjadi dasar bagi stakeholder untuk memilih dan menentukan arsitektur yang akan diimplementasikan. Misal, project context diagram dan benefit diagram.
  6. Migration Planning, melakukan penilaian dalam menentukan rencana migrasi dari suatu sistem informasi. 
  7. Implementation Governance, dilakukan penyusunan rekomendasi untuk pelaksanaan tatakelola implementasi yang sudah dilakukan yang meliputi tatakelola organisasi, teknologi, informasi dan arsitektur.
  8. Architecture Change Management, melaksanakan monitoring berkelanjutan dan proses manajemen perubahan serta membangun dan mendukung arsitektur enterprise agar fleksibel pada teknologi dan lingkungan bisnis.
Daftar Pustaka :
  • Yeni, Norman K et al. Pemanfaatan TOGAF ADM untuk Perancangan Sistem Informasi Dinas Perindustrian & PErdagangan Sebagai Sub Sistem Arsitektur E-Government Kabupaten Bangkalan. Universitas Trunojoyo, Madura
  • H, Hanhan., Solihin. (2012). TOGAF ADM
  • Wolfgang Keller. (2012) : TOGAF 9.1 Quick Start Guide for IT Enterprise Architects

Tidak ada komentar:

Posting Komentar